Senin, 03 Januari 2011

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

Penduduk merupakan perkumpulan manusia dalam suatu wilayah tertentu. Indonesia merupakan Negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Penduduk Indonesia bermacam-macam kebudayan, suku dan religi. Dari penduduk inilah terbentuk masyarakat. Masyarakat sendiri memiliki pengertian yang sedikit berbeda dengan penduduk.  Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah system semi tertutup ( atau semi terbuka) dimana sebagian berinteraksi antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat itu sebuah komunitas yang saling interpenden (saling tergantung satu sama lain). Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, “sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan serta sistem/ aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan”.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa “segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri”.  Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkatpengetahuan dan meliputi system ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari , kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya perilaku, bahasa, organisasi social, religi, seni dan lain-lain ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan hidup bermasyarakat.
Budaya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri manusia.  Kita harus mempelajari budaya agar ketika kita berada disuatu tempat atau berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya, kita dapat menyesuaikan perbedaan-perbedaan budaya tersebut.

Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.