Senin, 03 Januari 2011

Individu, Keluarga, dan Masyarakat

Individu berasal dari kata latin individuum artinya yang tak terbagi . Jadi, individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipaki untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Menurut pendapat Dr. A. Lysen, Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi,melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Dalam ilmu social, paham individu menyangkut tabiatnya dengan kehidupan jiwanya yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu juga menekankan penyelidikan kepada kenyataan – kenyataan hidup yang istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.
Keluarga adalah unit / satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini, dalam hubungannya dengan perkembangan individu, sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Dalam buku Ilmu Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara dikatakan bahwa fungsi-fungsi keluarga meliputi beberapa hal sebagai berikut :
1.Pembentukan kepribadian; dalam lingkungan keluarga, para orang tua meletakkan dasar-dasar kepribadian kepada anak-anaknya, dengan tujuan untuk memproduksikan serta melestarikan kepribadian mereka dengan keturunannya.
2.Keluarga berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian yang berakar etika, estetika, moral keagamaan, dan kebudayaan yang berkrelasi fungsional dengan sebuah struktur masyarakat tertentu.
3.Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat, karena menempati posisi kunci. Keluarga adalah sebagai jenjang dan perantara pertama dalam transmisi kebudayaan.
4.Keluarga berfungsi sebagai lembaga perkumpulan perekonomian.
5.Keluarga berfungsi sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan.
Individu sebagai makhluk social berarti individu yang sedang mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya, khususnya masyarakat. Di sini kita dapat menghubungkan sikap tingkah laku dan perbuatannya dengan individu-individu lainnya. Sehingga terbentuklah suatu kelompok yang besar, dan apabila kelompok-kelompok itu berjalan kontras, maka itulah yang disebut masyarakat.

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

Penduduk merupakan perkumpulan manusia dalam suatu wilayah tertentu. Indonesia merupakan Negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa. Penduduk Indonesia bermacam-macam kebudayan, suku dan religi. Dari penduduk inilah terbentuk masyarakat. Masyarakat sendiri memiliki pengertian yang sedikit berbeda dengan penduduk.  Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah system semi tertutup ( atau semi terbuka) dimana sebagian berinteraksi antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat itu sebuah komunitas yang saling interpenden (saling tergantung satu sama lain). Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, “sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan serta sistem/ aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan”.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa “segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri”.  Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkatpengetahuan dan meliputi system ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari , kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya perilaku, bahasa, organisasi social, religi, seni dan lain-lain ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan hidup bermasyarakat.
Budaya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri manusia.  Kita harus mempelajari budaya agar ketika kita berada disuatu tempat atau berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya, kita dapat menyesuaikan perbedaan-perbedaan budaya tersebut.

Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.